Pemakaian lensa berwarna pada kacamata disinyalir dapat mengurangi nyeri pada penderita migrain. Lensa berwarna dapat menormalkan aktivitas otak dan mengurangi migrain.
"Pasien penderita migrain umumnya merasakan sakit karena rangsangan visual yang dapat menciptakan ketidaknyamanan dan ilusi yang mengganggu." kata Jie Huang, PhD, seorang professor Radiologi di Michigan State University seperti dikutip dari coolhealthtips, Jumat (30/3/2012).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, Huang dapat menyimpulkan bahwa penyebab kerentanan terhadap rangsangan visual tersebut dikarenakan kelebihan cortex visual pada otak.
Para peneliti melibatkan 11 orang penderita migrain dan 11 orang tanpa masalah migrain sebagai obyek penelitian. Kemudian para peneliti membuat kacamata dengan lensa berwarna abu-abu dan warna lain sebagai perbandingan.
Masing-masing pasien mengenakan kacamata tersebut kemudian ditempatkan dalam mesin MRI fungsional. Pasien akan terkena pola yang dapat meningkatkan distorsi dan ketidaknyamanan selama berada dalam mesin MRI.
Para pasien merasa lebih baik ketika mengenakan kacamata dengan lensa berwarna saat berada dalam mesin MRI
"Penggunaan lensa berwarna dapat mengurangi tingkat ketidaknyamanan visual 40% dibandingkan dengan lensa tidak berwarna. Berkurangnya rasa tidak nyaman tersebut sampai 70%. Pemakaian kacamata dengan lensa berwarna dapat mengurangi stres visual dibandingkan dengan pemakaian kacamata biasa," kata Huang.
Stres visual dapat disebabkan oleh aktivitas seperti membaca, menonton TV atau bekerja berjam-jam di depan komputer.
Arnold Wilkins, asisten peneliti Huang, melanjutkan penelitian untuk menemukan warna terbaik untuk kenyamanan visual.
"Penggunaan lensa berwarna adalah ide baru untuk mengurangi migrain dan ketidaknyamanan visual. Sesuatu dalam otak diubah dengan menggunakan lensa tersebut," kata Kathleen Digre, MD, seorang profesor Neurology dan Ophthalmology di Moran Eye Center di University of Utah.
Kathleen dan rekan-rekannya menawarkan filter lens yang dikenal sebagai FL-41 yang berguna pada pasien migrain.
Penelitian ini telah terbukti meringankan nyeri pada penderita migrain, akan tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut.